BSIP BERKARYA: BPSI TANAH DAN PUPUK JALIN KERJASAMA DENGAN PT RAPP
Jum’at 16 Februari 2024, Ka BPSI Tanah dan Pupuk “Dr. Ladiyani Retno Widowati MSc.” didampingi oleh ketua Tim Layanan Pengujian dan Penilaian Kesesuaian Dr.Linca Anggria menerima kunjungan PT RAPP. Hasil pertemuan membahas alur pendaftaran pupuk, uji mutu dan uji efektivitas. Menurut Dr. Ladiyani bahwa uji mutu pupuk dilakukan di laboratorium yang terakreditasi dan uji efektivitas di Lembaga uji/Universitas yang ditunjuk oleh KEMENTAN. Selanjutnya dilakukan kunjungan ke laboratorium kimia, fisika dan mineralogi di lingkup BPSI Tanah dan Pupuk. Kunjungan ditujukan untuk mengetahui jenis analisis kimia, fisika dan mineralogi apa saja yang tersedia di laboratorium BPSI Tanah dan Pupuk. Kunjungan ke laboratorium kimia diterima oleh Wakil Kordinator Laboratorium, Usman Randika Usman AMd. yang menjelaskan parameter uji dan fasilitas peralatan di laboratorium. Sementara itu di laboratorium fisika, koordinator laboratorium, Jelly Amalia Santri, M.Sc menjelaskan bahwa saat ini analisa sifat fisika tanah yang terakreditasi adalah penetapan Particle Density; penetepan Bulk Density; penetapan kadar air pada pF1, pF2, pF2.54 dan pF4.2; penetapan Permeabilitas; dan penetapan Luas Permukaan (Surface Area), volume pori mikro, dan ukuran pori mikro. Penjelasan dilakukan sambil melihat langsung alat-alat yang digunakan untuk melakukan analisa. Salah satu alat yang menarik untuk dipelajari oleh tim dari PARP adalah alat uji gaya geser tanah (soil shear strength) alat yang terdapat di laboratorium fisika tanah ini dari Eijelkamp versi 08.66 dan 08.68. Alat ini sangat membantu untuk mengetahui kerentanan suatu tanah terhadap erosi, mengingat dalam banyak sistem penggunaan lahan secara intensif, terjadi perubahan fungsi tanah seperti berkurangnya konduktivitas hidrolik dan terhambatnya aerasi. Untuk menilai kerentanan tanah ini, penggunaan alat Shear strength test apparatus akan sangat membantu. Alat ini dapat menguji daya geser tanah dengan sample dalam bentuk tak terganggu ketebalan minimal 3 cm. Dengan mengetahui daya geser, dapat dilakukan peningkatan stabilitas tanah jika suatu tanah diketahui beresiko tinggi terhadap erosi. Stabilitas suatu tanah sendiri bergantung pada tekanan air tanah dan kandungan humus.
Kunjungan ke Laboratorium Mineralogi diterima oleh koordinator Lab. Mineralogi Tia Rostaman, MSi. dan Ulfa Mutammimah MP. Dalam kesempatan ini, Ulfa menjelaskan cara identifikasi mineral liat menggunakan difraksi sinar-X (X-rays Diffraction atau XRD). Sampel tanah yang mengandung bahan organik, perlu dilakukan pengolahan sampel terlebih dahulu untuk menghilangkannya sebelum analisis mineralogi liat. Penghilangan bahan organik dari tanah dilakukan dengan menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) atau natrium hipoklorit.
Penjelasan dari Jelly dan Ulfa diikuti sesi diskusi yang cukup menarik. Diharapkan melalui kunjungan ini, terjalin kerjasama antara BPSI Tanah dan Pupuk dengan PT RAPP sehingga dapat bersinergi, mewujudkan pengujian pupuk yang terstandar. (LA, JAS,TR, Mtm, M.Is).